mampumengukur rpm pada putaran kipas angin. Dan apabila rotor berputar akan sesuai dengan tingkat kecepatan masing-masing yang ada dalam kipas Angin. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian dilakukan pada masing-masing komponen sebelum yang dilakukan pada komponen utama yang digunakan. 1. Sensor suhu LM 35 Pengujian dilakukan dengan
Pengaturansudut vertikal kipas angin ini mencapai 90° karena bisa divariasikan ke berbagai tipe. Untuk menjadikannya sebagai kipas angin klip, Anda cukup melepaskan alasnya dan menjepitkan klip pada meja. Klip pada kipas angin ini sudah satu paket dengan stand-nya. Kemudian, alasnya dapat disesuaikan sebagai tipe meja atau dinding.
Pengaturanarah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6): dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa. Pak bagaimana cara
Modeswing akan mengatur keluaran udara dingin AC dengan menggerakkan kisi pada AC. Pengaturan swing akan menjadikan udara dingin lebih merata hingga Dalam hal ini, dan harus dilakukan pengecekan secara langsung untuk mengetahui lebih pasti penyebabnya. Selanjutnya kita buat lagi gulungan untuk putaran 1,2,3,nya karena kipas angin rata
Pengaturanputaran pada kipas angin dilakukan dengan cara . a. pengaturan tegangan masukan b. pengaturan arus masukan c. pengaturan jumlah kumparan stator d. pengaturan arus rotorpengaturan tahanan e. saklar KUNCI JAWABAN EVALUASI PENGETAHUAN 1. A 2. D 3. B 4. C 5. A 6. B 7. C 8. C 9. D 10. B 11. B 12. C 13. A 14. A 15. B 16. C 17. D 18. A
Halini mirip dengan sebuah transformer, di mana beban listrik primet berhubungan dengan beban listrik sekunder. Untuk menjaga arus induksi pada sangkar dari pembalikan ke supplai, sangkar biasanya dibuat dengan batang-batang primer. Beberapa contoh penggunaan motor sangakr adalah pada mesin cuci, mesin pencucu piring, kipas angin, dsb.
2 Ambil data pengukuran untuk diujicobakan pada kecepatan udara pada kipas sebesar 3,5 m/s, 4,5 m/s dan 6,5 m/s dengan putaran mesin konstan 1000 rpm. Pengambilan Data Pengujian 1. Mesin
Cocokdigantung di atas ruang tamu atau ruang keluarga. Dengan empat bilah, kipas angin berstandar SNI ini akan membuat ruangan kamu sejuk merata. Mitsubishi Ceiling Fan C56-RQ5. Ditawarkan dengan harga relatif bersahabat, kipas angin gantung ini dilengkapi dengan remote control dan fitur lengkap seperti empat level pengaturan kecepatan kipas
MjuX. Techno, ISSN 1410 - 8607 Volume 13 No. 1, April 2012 Hal. 52 – 56 PENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY M. Taufiq Tamam*, Arif Johar Taufiq Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Telp; 0281 636751 ext 130. Fax. 0281 637239 Email tamam Abstract This study aims to create a tool, that is inverter which can be used to adjust the fan rotation speed. The research was carried out using variable astable multivibrator circuit as a switching circuit on the testing, the magnitude of the fan rotation speed depending on the size of the resulting frequency of astable multivibrator. Key word inverter, astable multivibrator, fan. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin memanjakan manusia sebagai pengguna teknologi tersebut. Mulai dari peralatan yang paling sederhana sampai yang komplek sekarang sudah tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu peralatan yang banyak dipakai dalam kehidupan seharihari adalah kipas angin. Suhu udara yang panas dalam ruangan memaksa manusia untuk menggunakan penyejuk udara. Selain dengan menggunakan AC Air Conditioner, untuk membuat udara menjadi sejuk dapat menggunakan kipas angin. AC Air Conditioner banyak digunakan di perkantoran atau di rumah tangga kalangan menengah ke atas, sedangkan kipas angin banyak digunakan oleh kalangan menegah ke bawah karena harga AC Air Conditioner masih lebih mahal dibandingka harga kipas angin. Motor Induksi Salah satu karakteristik motor induksi adalah frekuensi f berbanding lurus dengan kecepatan medan putar N sesuai persamaan 1. 1 Keterangan ns= kecepatan sinkron f= frekwensi Hz p= jumlah kutub Kecepatan medan putar setelah diperhitungkan dengan slip s yang terjadi akan menjadi kecepatan putar rotor sesuai persamaan 2. 2 Keterangan s= slip ns= kecepatan sinkron n= kecepatan rotor Dari persamaan 1 dan 2 dapat dilihat bahwa pengaturan kecepatan motor induksi dapat dilakukan dengan 52 Pengaturan Kecepatan Kipas Angin dengan Teknologi Inverter merubah frekwensi tegangan atau merubah jumlah kutub. Bagian utama pada kipas angin adalah motor. Motor berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik/gerak. Pada kipas angin motor akan menggerakkan baling-baling sehingga akan menghembuskan udara. Jika ada aliran udara maka udara pada ruangan tersebut menjadi segar/sejuk. Kecepatan putaran kipas angin juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga diperlukan sistem yang bisa mengatur kecepatan putaran kipas angin. Untuk mengatur kecepatan putaran motor dapat dilakukan dengan dua cara. 1. Dengan mengubah jumlah kutub pada motor. Cara ini relatif sulit dilakukan karena harus membongkar motor untuk mengubah lilitannya. 2. Dengan mengatur frekwensi tegangan jala-jala. Alat yang dapat mengatur frekwensi tegangan jala-jala adalah inverter. Cara yang kedua lebih mudah digunakan karena hanya tinggal menambahkan inverter tanpa harus membongkar kipas angin. Selain itu variasi kecepatan yang dinginkan juga menjadi lebih banyak sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Inverter Inverter adalah suatu alat yang berfungsi merubah tegangan searah DC=Direct Current menjadi tegangan bolak-balik AC=Alternating Current. Besar kecilnya tegangan dan frekwensi yang dihasilkan inverter dapat diatur. Besarnya frekwensi yang dihasilkan dapat diatur dengan mengatur periode gelombang keluaran, seperti pada persamaan 3. 53 3 Keterangan f frekwensi Hz T periode/waktu detik AC Rangkaian penyearah Rangkaian inverter M Motor induksi Sumber AC Rangkaian pengemudi Gambar 1 Mekanisme inverter Keterangan gambar a. Sumber tegangan adalah berasal dari jala-jala PLN yang selanjutnya akan diubah menjadi tegangan DC oleh rangkaian penyearah b. Masukan inverter yang berupa tegangan DC diubah manjadi tegangan AC c. Rangkaian pengemudi adalah sebagai switching Keluaran inverter untuk menggerakkan motor induksi. Astable Multivibrator Rangkaian astabil multivibrator ditunjukkan pada Gambar 2. Rangkaian itu terdiri atas dua buah transistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga semua output dari sebuah rangkaian diumpanbalikkan ke input yang lain. Techno, Volume 13 April 2012 M. Taufiq Tamam, Arif Johar Taufiq Gambar 2 Rangkaian astable multivibrator Apabila catu dihidupkan, ketidakseimbangan antara kedua rangkaian itu menyebabkan sebuah transistor berkonduksi, sedangkan yang lain tetap mati. Anggaplah T1 mencapai keadaan jenuh, maka jatuhnya tegangan kolektor ditransfer ke basis T2 untuk memastikan bahwa T2 mati. Pada kondisi ini kapasitor C1 terisi muatan dari –Vcc menuju +Vcc pada kecepatan yang tergantung pada konstanta waktu C1R2. Waktu yang diperlukan oleh tegangan kapasitor untuk mencapai 0,7 volt adalah T1 ≈ 0,7 C1R2 detik 4 Setelah itu tegangan kapasitor menyebabkan T2 mulai konduksi dan aksi regeneratif menyebabkan T1 mati, sehingga tegangan kolektor naik menuju ke +Vcc pada kecepatan yang tergantung pada konstanta waktu C1R2. Waktu selama rangkaian berada pada kondisi ini sesuai dengan T2 ≈ 0,7 C2R3 detik 5 Urutan kejadian ini terus berulang. Kalau C1 = C2 dan R2 = R3, periode tiap keadaan akan sama dengan T1 = T2. Oleh karena itu waktu periodik untuk output adalah 2T, sedangkan frekuensinya adalah 6 2. METODE PENELITIAN Sebagai bahan penelitian digunakan rangkain inverter dan kipas angin sebagai bebannya. Rangkaian lengkap yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Techno, Volume 13 April 2012 7812 1000F Gambar 3 Skema rangkain catu daya 180 100K 100K 1F 180 1F 220 V AC 2xBD135 2x2N3055 Gambar 4 Skema rangkaian inverter Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Menentukan spesifikasi inverter yang akan digunakan b. Merancang inverter sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan c. Melakukan uji coba inverter yang telah dirancang pada proto board d. Membuat papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board untuk rangkaian inverter e. Merangkai inverter pada papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board yang telah dibuat f. Melakukan uji coba rangkaian inverter yang telah terpasang pada papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board. 54 Pengaturan Kecepatan Kipas Angin dengan Teknologi Inverter Uji coba dilakukan dengan cara mengamati kecepatan putaran kipas angin berdasarkan besarnya frekwensi switching pada rangkaian pengemudi yang diberikan pada rangkaian inverter. Hasil pengamatan dicatat pada tabel yang berisi besarnya frekwensi switching dan kecepatan putaran kipas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan serangkaian pengukuran, maka diperoleh data-data seperti tampak pada Tabel 1. Gambar 5 Bentuk gelombang frekwensi 12,5 Hz Tabel 1 Hasil pengukuran putaran kipas Frekwensi Pengukuran 1 Pengukuran 2 Hz rpm rpm 12,5 449,3 426,1 16,12 620,5 602,2 20 23,8 25 26,3 734,7 947,7 1090 1299 764,2 904,2 964,2 1264 Dari Tabel 1 terlihat bahwa besarnya putaran kipas berbanding lurus dengan frekwensi, semakin besar frekwensi yang dihasilkan astable multivibrator maka semakin besar pula putaran kipasnya. Frekwensi yang dihasilkan astable multivivrator berfungsi sebagai switching pada rangkaian inverter. Dari dua kali pengukuran kecepatan pada masing-masing frekwensi diperoleh hasil yang sedikit berbeda, namun perbedaan atau selisihnya tidak terlalu signifikan. Perbedaan atau selisih ini disebabkan oleh ketelitian dalam penggunaan alat ukur. Bentuk gelombang keluaran inverter untuk masing-masing frekwensi ditunjukkan pada Gambar 5 sampai Gambar 10. 55 Gambar 6 Bentuk gelombang frekwensi 16,12 Hz Gambar 7 Bentuk gelombang frekwensi 20 Hz Gambar 8 Bentuk gelombang frekwensi 23,8 Hz Techno, Volume 13 April 2012 M. Taufiq Tamam, Arif Johar Taufiq Rasyid, Muhammad H. 1993. Elektronika Daya, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I. Prenhallindo. Jakarta. Gambar 9 Bentuk gelombang frekwensi 25 Hz Gambar 10 Bentuk gelombang frekwensi 26,3 Hz 4. SIMPULAN Dari hasil perancangan, pembuatan dan pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa inverter dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur kecepatan putaran kipas angin. Besarnya kecepatan putar kipas angin ditentukan oleh besarnya frekwensi yang dihasilkan rangkaian astable multivibrator pada rangkaian inverter. Salakhudin, Afif. 2007. Rancang Bangun Inverter Satu Fase pada Daya Cadangan Rumah Tangga Switching PWM. Proyek Akhir. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Sardiyanto. 2011. Pembuatan Modul Inverter 3 Fasa Sinusoidal Pulse Width Modulation Sebagai Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa Terhubung Segi Tiga 220 Volt. Tugas Akhir. Universitas Diponegoro. Semarang. 5. DAFTAR PUSTAKA Afrizal, Mokhamad Asrul. Rofiq, Ainur. Prabowo, Gigih. Setiaji, One. 2010. Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik. Proyek Akhir. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Kadir, Abdul. 1993. Pengantar Teknik Tenaga Listrik. LP3ES Jakarta. Techno, Volume 13 April 2012 56
Techno, ISSN 1410 - 8607 Volume 13 No. 1, April 2012 Hal. 52 – 56 PENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY M. Taufiq Tamam*, Arif Johar Taufiq Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto 53182 Telp; 0281 636751 ext 130. Fax. 0281 637239 Email [email protected] Abstract This study aims to create a tool, that is inverter which can be used to adjust the fan rotation speed. The research was carried out using variable astable multivibrator circuit as a switching circuit on the testing, the magnitude of the fan rotation speed depending on the size of the resulting frequency of astable multivibrator. Key word inverter, astable multivibrator, fan. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin memanjakan manusia sebagai pengguna teknologi tersebut. Mulai dari peralatan yang paling sederhana sampai yang komplek sekarang sudah tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu peralatan yang banyak dipakai dalam kehidupan seharihari adalah kipas angin. Suhu udara yang panas dalam ruangan memaksa manusia untuk menggunakan penyejuk udara. Selain dengan menggunakan AC Air Conditioner, untuk membuat udara menjadi sejuk dapat menggunakan kipas angin. AC Air Conditioner banyak digunakan di perkantoran atau di rumah tangga kalangan menengah ke atas, sedangkan kipas angin banyak digunakan oleh kalangan menegah ke bawah karena harga AC Air Conditioner masih lebih mahal dibandingka harga kipas angin. Motor Induksi Salah satu karakteristik motor induksi adalah frekuensi f berbanding lurus dengan kecepatan medan putar N sesuai persamaan 1. 1 Keterangan ns= kecepatan sinkron f= frekwensi Hz p= jumlah kutub Kecepatan medan putar setelah diperhitungkan dengan slip s yang terjadi akan menjadi kecepatan putar rotor sesuai persamaan 2. 2 Keterangan s= slip ns= kecepatan sinkron n= kecepatan rotor Dari persamaan 1 dan 2 dapat dilihat bahwa pengaturan kecepatan motor induksi dapat dilakukan dengan 52 Pengaturan Kecepatan Kipas Angin dengan Teknologi Inverter merubah frekwensi tegangan atau merubah jumlah kutub. Bagian utama pada kipas angin adalah motor. Motor berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik/gerak. Pada kipas angin motor akan menggerakkan baling-baling sehingga akan menghembuskan udara. Jika ada aliran udara maka udara pada ruangan tersebut menjadi segar/sejuk. Kecepatan putaran kipas angin juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga diperlukan sistem yang bisa mengatur kecepatan putaran kipas angin. Untuk mengatur kecepatan putaran motor dapat dilakukan dengan dua cara. 1. Dengan mengubah jumlah kutub pada motor. Cara ini relatif sulit dilakukan karena harus membongkar motor untuk mengubah lilitannya. 2. Dengan mengatur frekwensi tegangan jala-jala. Alat yang dapat mengatur frekwensi tegangan jala-jala adalah inverter. Cara yang kedua lebih mudah digunakan karena hanya tinggal menambahkan inverter tanpa harus membongkar kipas angin. Selain itu variasi kecepatan yang dinginkan juga menjadi lebih banyak sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Inverter Inverter adalah suatu alat yang berfungsi merubah tegangan searah DC=Direct Current menjadi tegangan bolak-balik AC=Alternating Current. Besar kecilnya tegangan dan frekwensi yang dihasilkan inverter dapat diatur. Besarnya frekwensi yang dihasilkan dapat diatur dengan mengatur periode gelombang keluaran, seperti pada persamaan 3. 53 3 Keterangan f frekwensi Hz T periode/waktu detik AC Rangkaian penyearah Rangkaian inverter Sumber AC M Motor induksi Rangkaian pengemudi Gambar 1 Mekanisme inverter Keterangan gambar a. Sumber tegangan adalah berasal dari jala-jala PLN yang selanjutnya akan diubah menjadi tegangan DC oleh rangkaian penyearah b. Masukan inverter yang berupa tegangan DC diubah manjadi tegangan AC c. Rangkaian pengemudi adalah sebagai switching Keluaran inverter untuk menggerakkan motor induksi. Astable Multivibrator Rangkaian astabil multivibrator ditunjukkan pada Gambar 2. Rangkaian itu terdiri atas dua buah transistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga semua output dari sebuah rangkaian diumpanbalikkan ke input yang lain. Techno, Volume 13 April 2012 M. Taufiq Tamam, Arif Johar Taufiq Gambar 2 Rangkaian astable multivibrator Apabila catu dihidupkan, ketidakseimbangan antara kedua rangkaian itu menyebabkan sebuah transistor berkonduksi, sedangkan yang lain tetap mati. Anggaplah T1 mencapai keadaan jenuh, maka jatuhnya tegangan kolektor ditransfer ke basis T2 untuk memastikan bahwa T2 mati. Pada kondisi ini kapasitor C1 terisi muatan dari –Vcc menuju +Vcc pada kecepatan yang tergantung pada konstanta waktu C1R2. Waktu yang diperlukan oleh tegangan kapasitor untuk mencapai 0,7 volt adalah T1 ≈ 0,7 C1R2 detik 4 Setelah itu tegangan kapasitor menyebabkan T2 mulai konduksi dan aksi regeneratif menyebabkan T1 mati, sehingga tegangan kolektor naik menuju ke +Vcc pada kecepatan yang tergantung pada konstanta waktu C1R2. Waktu selama rangkaian berada pada kondisi ini sesuai dengan T2 ≈ 0,7 C2R3 detik 5 Urutan kejadian ini terus berulang. Kalau C1 = C2 dan R2 = R3, periode tiap keadaan akan sama dengan T1 = T2. Oleh karena itu waktu periodik untuk output adalah 2T, sedangkan frekuensinya adalah 6 2. METODE PENELITIAN Sebagai bahan penelitian digunakan rangkain inverter dan kipas angin sebagai bebannya. Rangkaian lengkap yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Techno, Volume 13 April 2012 7812 1000F Gambar 3 Skema rangkain catu daya 180 100K 100K 1F 180 1F 220 V AC 2xBD135 2x2N3055 Gambar 4 Skema rangkaian inverter Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Menentukan spesifikasi inverter yang akan digunakan b. Merancang inverter sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan c. Melakukan uji coba inverter yang telah dirancang pada proto board d. Membuat papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board untuk rangkaian inverter e. Merangkai inverter pada papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board yang telah dibuat f. Melakukan uji coba rangkaian inverter yang telah terpasang pada papan rangkaian tercetak PCB = Printed Circuit Board. 54 Pengaturan Kecepatan Kipas Angin dengan Teknologi Inverter Uji coba dilakukan dengan cara mengamati kecepatan putaran kipas angin berdasarkan besarnya frekwensi switching pada rangkaian pengemudi yang diberikan pada rangkaian inverter. Hasil pengamatan dicatat pada tabel yang berisi besarnya frekwensi switching dan kecepatan putaran kipas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan serangkaian pengukuran, maka diperoleh data-data seperti tampak pada Tabel 1. Gambar 5 Bentuk gelombang frekwensi 12,5 Hz Tabel 1 Hasil pengukuran putaran kipas Frekwensi Pengukuran 1 Pengukuran 2 Hz rpm rpm 12,5 449,3 426,1 16,12 620,5 602,2 20 23,8 25 26,3 734,7 947,7 1090 1299 764,2 904,2 964,2 1264 Dari Tabel 1 terlihat bahwa besarnya putaran kipas berbanding lurus dengan frekwensi, semakin besar frekwensi yang dihasilkan astable multivibrator maka semakin besar pula putaran kipasnya. Frekwensi yang dihasilkan astable multivivrator berfungsi sebagai switching pada rangkaian inverter. Dari dua kali pengukuran kecepatan pada masing-masing frekwensi diperoleh hasil yang sedikit berbeda, namun perbedaan atau selisihnya tidak terlalu signifikan. Perbedaan atau selisih ini disebabkan oleh ketelitian dalam penggunaan alat ukur. Bentuk gelombang keluaran inverter untuk masing-masing frekwensi ditunjukkan pada Gambar 5 sampai Gambar 10. 55 Gambar 6 Bentuk gelombang frekwensi 16,12 Hz Gambar 7 Bentuk gelombang frekwensi 20 Hz Gambar 8 Bentuk gelombang frekwensi 23,8 Hz Techno, Volume 13 April 2012 M. Taufiq Tamam, Arif Johar Taufiq Rasyid, Muhammad H. 1993. Elektronika Daya, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I. Prenhallindo. Jakarta. Gambar 9 Bentuk gelombang frekwensi 25 Hz Gambar 10 Bentuk gelombang frekwensi 26,3 Hz 4. SIMPULAN Dari hasil perancangan, pembuatan dan pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa inverter dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur kecepatan putaran kipas angin. Besarnya kecepatan putar kipas angin ditentukan oleh besarnya frekwensi yang dihasilkan rangkaian astable multivibrator pada rangkaian inverter. Salakhudin, Afif. 2007. Rancang Bangun Inverter Satu Fase pada Daya Cadangan Rumah Tangga Switching PWM. Proyek Akhir. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Sardiyanto. 2011. Pembuatan Modul Inverter 3 Fasa Sinusoidal Pulse Width Modulation Sebagai Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa Terhubung Segi Tiga 220 Volt. Tugas Akhir. Universitas Diponegoro. Semarang. 5. DAFTAR PUSTAKA Afrizal, Mokhamad Asrul. Rofiq, Ainur. Prabowo, Gigih. Setiaji, One. 2010. Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik. Proyek Akhir. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Kadir, Abdul. 1993. Pengantar Teknik Tenaga Listrik. LP3ES Jakarta. Techno, Volume 13 April 2012 56